23 Jun 2013

Puisi Yang Dibuat Dengan Segenap Asal - asalan

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sesederhana kau mencintainya.

Sesederhana waktu yang terus berlalu

Sesederhana pagi yang menjelang siang.

Sesederhana senja ditelan malam.

Aku hanya takut.


Takut pada diri sendiri dan takut pada kenyataan bahwa kamu mampu menerjemahkan perasaan ini lebih cepat.

Maka, yang ingin aku katakan adalah...

jika aku tidak mengatakannya, bukan berarti aku tidak merasakannya.

Hanya saja aku tidak menemukan kata – kata yang lebih sederhana dari perasaanku.

Sesederhana kau dan aku. Yang terus bersilang.

-Teruntuk Kamu (Palembang, 2013)

14 komentar:

  1. duhhhhh puitis bgt dehhh. cowok palembang hmmmm yaa

    BalasHapus
  2. mencintai dg sederhana..tapi untuk mengungkapkannya tak sesederhana yg dipikirkan...
    hingga sulit mengungkapkan kesederhanaan sebuah perasaan...

    BalasHapus
  3. lu keren bang bisa buat puisi, saingan lu ama ari wibowo. loh?

    BalasHapus

  4. Sesederhana kau dan aku. Yang terus bersilang

    Aku suka bagian yang itu. (Lagi) mengena.

    BalasHapus
  5. ciiiieeee....bgus kok puisinya. sdrhana tp ngena bnget :)
    good job ^-^d

    BalasHapus
  6. ada asa di asal-asalan, walau asal-asalan selalu punya harapan untuk tersampaikan :D

    BalasHapus

Mau komentar?
Boleh.. boleh.. boleh !