19 Sep 2013

meracau..




Kalian bisa merasakan apa yang tidak bisa orang lain rasakan

Dengan sudut pandang yang berbeda.

Kalian memikirkan apa yang tidak orang lain pikirkan.

Anggap semua itu adalah pengalaman hidup.

pemberian yang harus kalian jaga

Dan tentu harus disempurnakan

Sepertinya halnya layang – layang yang butuh angin untuk terbang

Sesuatu yang terjadi pasti karena sesuatu hal lainnya.

Kalian tidaklah dilahirkan oleh diri kalian sendiri .

Jangan rendah hati.

Kalian tidak bodoh. Dan kalian terlahir bukan untuk menjadi itu.

Walaupun terkadang lemah, tapi inilah kalian.

Sama seperti orang lainya yang berusaha menjadi sempurna di mata orang banyak.

Seperti halnya bunga bangkai yang tidak bisa menentukan baunya sendiri
manusia tidak bertanggung jawab harus jadi apa ketika dilahirkan.

16 komentar:

  1. untung aja gue gak anak autis, jadi sudah pasti puisi ini bukan untuk gue..! haha

    BalasHapus
  2. good. Gue dapet feelnya. Kalo gue autis gue bakal semangat baca puisi ini :)

    BalasHapus
  3. Autis penyakit atau ... apa nih?
    Saya dapat feelnya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nice. kata"nya simpel pas, jadi mudah dipahami :)
      keep writing yaaa, semangattt !!

      Hapus
  4. gue suka kalimat ini,
    "Sama seperti orang lainya yang berusaha menjadi sempurna di mata orang banyak"


    waw banget. Inget banget ketika habibie afsyah (best internet marketer) kasih kuliah dulu,

    jadi sedih aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, serius? Ada yang pernah bilang gitu? :D

      Hapus
  5. Intinya jangan saling membedakan. Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mereka, sama! :)

    BalasHapus
  6. Yuuppp... Kita emang gak bisa memilih mau dilahirkan menjadi apa.
    Lagian kalo menurut gue Anak Autis, Orang Gila dan Manusia Normal mah sama aja. Terkadang orang gila masih bisa bersikap manusiawi daripada Manusia Normal, begitupun dengan anak autis. :)

    BalasHapus
  7. orang2 yang kaya gitu tuh menurut gue, pejuang hidup sejati. walopun dengan segala kekurangan yang nampak jelas di hadapan kita. mereka tetap mau dan ngelanjutin hidup..

    BalasHapus

Mau komentar?
Boleh.. boleh.. boleh !