19 Sep 2013

meracau..




Kalian bisa merasakan apa yang tidak bisa orang lain rasakan

Dengan sudut pandang yang berbeda.

Kalian memikirkan apa yang tidak orang lain pikirkan.

Anggap semua itu adalah pengalaman hidup.

pemberian yang harus kalian jaga

Dan tentu harus disempurnakan

Sepertinya halnya layang – layang yang butuh angin untuk terbang

Sesuatu yang terjadi pasti karena sesuatu hal lainnya.

Kalian tidaklah dilahirkan oleh diri kalian sendiri .

Jangan rendah hati.

Kalian tidak bodoh. Dan kalian terlahir bukan untuk menjadi itu.

Walaupun terkadang lemah, tapi inilah kalian.

Sama seperti orang lainya yang berusaha menjadi sempurna di mata orang banyak.

Seperti halnya bunga bangkai yang tidak bisa menentukan baunya sendiri
manusia tidak bertanggung jawab harus jadi apa ketika dilahirkan.

12 Sep 2013

Postingan Yang Mengandung Curhat


Bagaimana Tuhan menyusun rencananya seperti menjadikan dua orang manusia dari berteman biasa, kemudian semakin dekat dan beberapa minggu kemudian saling jatuh cinta?

Bagaimana semua rencana itu seperti tidak nampak tapi sebenarnya ada?

Proses dua orang anak manusia bisa saling jatuh cinta itu memang aneh. Konyol. Gila dan kompleks.
 Ada yang ditakdirkan Tuhan seperti tanpa rencana.  Datang ke ulang tahun teman, berkenalan dan kemudian saling jatuh cinta.  Bahkan teman gue ada yang bertemu sewaktu satu bangku di dalam sebuah bus.  Mereka berdua ngobrol, saling tukar nomor, kemudian tiga hari kemudian berlanjut nonton bareng. Simple banget kan?
Namanya juga cinta, tidak semuanya mulus kok.Ada juga dengan cara yang berantem dulu, musuhan,  kemudian kangen – kangenan, beberapa bulan setelah itu barulah mereka saling jatuh cinta.Kemudian harus berpisah di airport, kemudian ciuman. Oh,maaf… ternyata ini film Ada Apa Dengan Cinta.

Tapi, bagi sebagian orang, jatuh cinta tidaklah sesederhana itu. Bahkan ada yang terjebak dalam ikatan persahabatan bertahun - tahun. Takut ditolak. Takut perasaan yang dia miliki tidak sama dengan orang yang dia sukai. Takut kehilangan rasa nyaman dan menunggu waktu yang tepat dengan alasan agar semuanya tidak berantakan. Sampai  akhirnya…harus jatuh cinta sendirian.
Kalau bahas tentang cinta, agak ragu juga kalau harus diberi tahu ke semua orang. Gue menganggap pembicaraan masalah cinta itu sesuatu yang rumit dan sakral. Sebab, tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Tidak sembarang suasana cocok untuk memperbincangkannya. Dan tidak sembarang sinetron bisa mengambarkannya dengan benar.

 Lho, kalo begitu kenapa lo nulis tentang cinta?

Simple, karena gue pingin nulis. Gue Cuma mau nulis apa yang mau gue tulis, bukan apa yang mau kamu baca.

Oke lanjut…

Berbicara tentang cinta, berbicara tentang  kenyataan. Begitulah pelajaran yang gue dapatkan dari sebagian legenda di masa lalu gue.  Ketika kita membuka hati untuk seseorang itu artinya kita sudah menutup pintu untuk orang lainnya.

Dulu, gue pernah saling titip hati sama seseorang. Semuanya hanya berawal dari perhatian – perhatian kecil. Hingga akhirnya kita benar – benar dekat dan jadian. Gue jaga hati dia dan dia jaga hati gue. Gue merasa bertemu dengan orang yang tepat untuk menjaga apa yang gue beri. Awalnya,  semuanya berjalan dengan baik.  sampai akhirnya kita sadar, bahwa apa yang dititipkan selalu ada batasnya. Dan gue nggak pernah sadar, kalau apa yang dititipkan akan selalu diambil kembali oleh pemiliknya. Jika yang dititipi tidak bisa menjaga dengan benar, tentu apa yang dititipkan bisa saja rusak. Seperti yang kita ketahui, bahwa apa yang dikembalikan tidak selalu sama dengan apa yang pertama kita berikan. Sama dengan apa yang gue dan dia alami. Hati gue tergores. Dan mungkin hati dia juga tergores.  Tapi tidak ada yang bisa disalahkan dari sebuah kerusakan ini. Karena kita sama – sama menitipkan hati kepada orang yang salah.

Dan saat ini, gue kembali menemukan orang yang gue pikir tepat untuk menjaga hati gue. Kali ini kita tidak lagi saling menitipi, melainkan saling tukar. Karena bagi kita, sesuatu yang sudah dikasih nggak boleh diambil lagi. tapi, kembali lagi kemasalah takdir kan. Tidak ada yang tahu. Toh waktu setiap detik terus bergerak cepat. Semua teka – teki hidup perlahan – lahan kebuka juga. kita masih sering berkomunikasi. Berantem – berantem kecil. Kangen – kangenan dan hal – hal menyenangkan lainnya yang seiring waktu entah kenapa terasa membosankan.

Dari semua kejadian – kejadian ini, terkadang sikap dia memaksa gue untuk acuh tak acuh pada keadaan. Dan setiap kali gue ngeliat nama dia di inbox handphone, pertanyaan pertama yang selalu muncul di kepala gue adalah apa sudah saat untuk ngembaliin apa yang sudah gue jaga selama ini?